Sembilan dari sepuluh kasus di infografis adalah karena MALNUTRISI.
Tak disadari bahwa pendidikan makan sayur dan buah diabaikan karena sudah tersedia makanan dan minuman instant/cepat saji.
Kasus akan semakin bertambah kalau muli di TK (taman kanak-kanak), guru dan orang tua murid tidak bekerja sama. Pendidikan makan sejak dini sangat mempengaruhi kesehatan anak-anak 20 tahun yang akan datang.
Kemudian beranjak masuk SD, kantin sekolah dipenuhi makanan siap saji, dan pedagang kaki 5 berjejer di depan sekolah tanpa ada aturan yang jelas dan tidak ada pembinaan.
SMP, SMA sudah bisa MANDIRI memilih makanan sehat atau menghabiskan uang sakunya dengan makanan kesukaan tanpa ada yang mengawasi.
Masuk kuliah dan dunia kerja, amburadul karena jauh dari omelan mama. Dan juga memprihatinkan.... Politik lebih menarik perhatian Mahasiswa daripada kesehatannya sendiri.
Dunia kerja, diwarnai dengan kesibukan karena target, berangakat pagi pulang larut. Budaya jajan makanan cepat saji menjadi makanan sehari-hari.
Siapa yang bertanggung jawab?
Malnutrisi artinya salah makan. Baik jumlah, jenis dan waktunya makan. Sering kali kata ini melekat pada orang yang kurang makan, badan kurus, hidup di tempat yang kering.
Tetapi faktanya, banyak makan, diabetes, hipertensi, thypus, kegemukan/obesitas, perut buncit yang melanda orang kota yang kaya yang tidak pernah kurang makan, juga disebut Malnutrisi.
Diagnosa Malnutrisi seringkali diberikan kepada orang di NTT dan Papua itu biasa, karena statistik. Tapi kenyataannya di Jakarta juga buanyaaak.... Diabetes Melitus & Hipertensi.
Malnutrisi menjalar seperti kanker, tidak dirasakan, mengaburkan mata, membiaskan rasa di lidah.
Menumpulkan hati, menulikan telinga, dan membaalkan kulit. Peringatan tidak mempan lagi, yang ada tergeletak sakit karena malnutrisi...
Mau bertobat?
Belum tentu
Salam Sehat, Bugar, Produktif
By dr. Prapti Utami
(Penasehat Medis & Konsultan Produk Synergy WorldWide Indonesia)
(Penasehat Medis & Konsultan Produk Synergy WorldWide Indonesia)
Mencegah jauh lebih baik dan murah daripada mengobati bukan?
Semua orang juga tahu. Tapi seberapa banyak orang yang peduli dan menjadikannya kebiasaan?
Semoga bukan Anda.
"orang sehat belum tentu bugar, tetapi orang bugar sudah pasti sehat"
Konsultasi
HP/WhatsApp 083808545777
BBM 27FE9F7D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar